berbicara denganmu rasanya selalu aneh.
entah senang, entah sedih.
terkadang terbang..
tapi tak jarang aku juga mati.
bertemu pandang denganmu rasanya sakit
karena kamu melihat tembus ke belakangku;
ke kerumunan muda di sebelah sana,
ke keramaian orang mengelilingi meja.
kamu luar biasa hebatnya
bermain peran menjadi tuhan.
entah kenapa aku memberimu cinta
sedang kamu terus memutus asa.
kamu tahu dia, si putus asa?
perlahan, aku sedang dirayapinya.
No comments:
Post a Comment