Pages

29 March 2008

hancur pelan-pelan

sebab apa yang seharusnya kau ketahui? apakah keinginanku
menari bersama di bawah hujan? untuk bertelanjang kaki
bermain lumpur bersamamu? dan berlari-larian mengejar
kupu-kupu di padang rumput yang hanya muncul di malam hari?

tapi sebab dan inginku hanya berupa sunyi. jika tak
kau sadari sekarang maka selamanya kusimpan
mungkin lain kali, mungkin.

(tapi diam-diam aku beruraian, diam-diam
aku pecah berpelantingan)

19 March 2008

inspirasi

membacamu suatu perjuangan,
sepertibukutebaltanpatitiktanpakoma
lari lari dan lari terdengar suaraku
sendirian membaca ceritamu

saat ini kau tengah beristirahat
mesin ketik tak tik tak tik tak sibuk mengetik
menikmati segelas teh hangat yang sudah
dingin terbengkalai sejak tadi malam,
sambil mengasbak puntung ke-19 rokok milikmu itu

ah, sunyi kamar ini, kataku
kau hanya diam dan aku teraba-aba untuk pergi
baju yang berserakan satu-persatu kupunguti,
kupakai lagi menurut tampilan kemarin
petang.

kau hanya diam, menarik napas sejenak
sambil menengok ke arah pintu.
menunggu siapa dirimu? inspirasi takkan
datang lewat pintu

tapi kau tak menunggu kedatangan.
kau menyuruhku untuk pulang

membacamu penuh perjuangan, kataku
membuka pintu

...

dari depan mesin ketikmu yang sudah
mulai mengetik tak tik tak tik kembali,
kau pastikan,

kita jumpa lagi nanti malam?