Siang ini hatiku tertusuk
Oleh garis-garis tajam pelangi cinta
Yang hadir lewat kata-kata indahmu
Yang Sayangnya tertujukan pada seorang lain.
Betapa indahnya warna darah itu
Ketika menghujam sebuah pisau laknat
Yang mendarat pedih dan disesali
Di tempat aku menyimpan cinta untukmu.
Sulit rasaku melawan gravitasi
Untuk naik kembali ke permukaan bumi
setelah jauh aku tertelan - menuju kulit neraka
merasakan tajamnya balutan duri bertopeng kecewa
Pelangi cinta itu berselimutkan durja
Yang tak akan terbuka sebelum - mungkin - kiamat.
Tapi pada akhir waktu, jika datang akhir waktu,
Aku akan belajar kembali melihatmu
Hanya saja kali ini dengan menutup mata.
No comments:
Post a Comment