Temanku memotong urat nadinya Senin lalu. Sebuah cara yang terlalu konvensional untuk bunuh diri, tapi nyatanya dia berhasil merenggut nyawanya sendiri.
Ibunya menelponku kemarin, "Tiara, bisa tolong tante membereskan barang-barang Andri?"
Jadi aku datang hari ini. Ibumu terlalu sedih untuk masuk sendiri ke kamarmu.
Apa yang salah, Ndri?
Aku berulang-ulang kali bilang kamu temanku yang paling berharga.
Sahabatku yang takkan terganti.
Aku berulang-ulang kali bilang itu.
Berulang-ulang kali.
Di antara barang-barangmu, kutemukan sebuah surat yang ditujukan kepadaku.
"Aku cinta kamu, aku cinta kamu, aku cinta kamu."
Surat cinta?
"dan aku tak mampu lagi bernyawa
bila dirimu takkan jadi milikku."
Bukan.
No comments:
Post a Comment